Tahun ajaran hampir berakhir. Ujian sudah selesai, tinggal
penilaian dan kenaikkan kelas, kelulusan dan penulisan ijazah. Libur awal bulan
puasa sudah lewat dan siswa-siswi sekarang menunggu raport dan libur panjang!
Namun siswa-siswi yang baru tamat dari kelas terakhir
jenjangnya - kelas 6, kelas 9 dan kelas 12 - belum dapat menikmati liburan.
Mereka harus urus tahap berikut di dalam perjuangan kelanjutan pendidikan
mereka. Mereka harus memutuskan mau ke mana lagi? Banyak di antara mereka
mengharapkan dapat diterima di sekolah ataupun universitas tertentu. Ada yang
pilih sekolah berikut karena ikut teman - takut sendirian di lingkungan baru,
tidak ingin dipisah dari kawan akrabnya. Namun ada juga yang pilih sekolah baru
karena tradisi keluarga dari Bapak, Tante, Kakak yang sudah pernah di sekolah
itu masih sering menceritakan kenangan yang manis.
Ada juga yang cari sekolah karena dia memilih sekolah yang
dapat memenuhi keinginannya untuk masa depannya. Mungkin dia ingin belajar
bahasa karena mau jadi penterjemah, ingin belajar IPA karena ingin ahli dalam
bidang biologi, mau belajar bahasa Prancis karena mau jalan-jalan ke Eropa.
Akan tetapi ada juga yang ingin melukis, mematung atau
berolahraga. Mereka ini pasti pilih sekolah, akademi atau universitas di mana
mereka dapat mengejar tujuan mereka, sekolah yang memiliki fasilitas yang
memadai dan sesuai tujuan serta guru atau dosen yang ahli dan terkenal peduli
pada muridnya. Setiap orang punya mimpi dan keinginan sendiri yang dikejar.
Pendidikan dapat dikatakan baik dan berhasil jika pada penghujung sekolah,
siswa-siswi yang melewati proses ini merasa puas dengan persiapan yang
dialaminya untuk menghadap tahap berikutnya. Ini merupakan pendidikan yang
membebaskan seseorang dari hal yang menghambat, dari ketidaktahuan dan
ketergantungan.
Setiap langkah dalam proses pendidikan menuju kemandirian,
kemampuan menentukan masa depan sendiri. Setiap jenjang -SD, SMP, dan SMTA -
setiap kelas - dari kelas 1 sampai dengan kelas 1 yang mendekati 2 - merupakan
satu langkah mendekati kemandirian, kebebasan dari ketergantungan ke orang,
institusi, lembaga. Dengan menambah pengetahuan dan pengertian seseorang dapat
menganalisa sendiri, mengevaluasi sendiri keadaan dan dapat tarik kesimpulan
sendiri, tidak hanya harus terima yang diucapkan orang lain, ataupun lembaga
lain. Dia dapat menganalisa lingkungan sendiri dan membentuk opini sendiri
untuk bertindak.
Pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang menyajikan
pengetahuan yang luas, membangun sikap percaya diri dan menuntut keahlian dalam
bidang yang dipilih murid atau mahasiswa. Tetapi bagaimana dengan pendidikan
yang pada akhir sekolah meninggalkan murid dengan pertanyaan "Sekarang
apa? Mau ke mana? Mau belajar apa? Dalam kata lain murid itu - apapun alasannya
- tidak dipersiapkan dengan baik. Sekolah dan guru tidak berhasil membangun
minat dan bakatnya sampai memiliki gambaran atau tujuan untuk masa depannya.
Ini bukan berarti harus sudah memiliki tujuan profesional untuk kehidupan
selanjutnya, tetapi berarti harus memiliki arah dan keinginan mau ke mana.
Tidak ada salahnya jika belajar sesuatu karena ingin tahu
saja. Dengan alasan saya ingin tahu, saya tertarik, atau saya ingin kerja di
bidang itu, dan lain sebagainya. Dapat diciptakan pengetahuan yang pada
akhirnya mengantar orang yang bersangkutan ke suatu kehidupan yang menarik,
penuh tantangan dan kepuasaan.
Jika tamatan PSKD mampu menghadapi tahap berikutnya dengan
pengetahuan dan kesadaran arah serta percaya diri, dapat disimpulkan bahwa
sekolah PSKD berhasil mempersiapkan siswa- siswinya dengan baik. Sekolah dan
gurunya serta siswa berhak membanggakan prestasi bersama ini. Congratulations
and all good wishes for your future. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar